Lagi. Ingin sekali kulumat bibirnya

Lagi. Ingin sekali kulumat bibirnya. Agar henti keluh kesahnya tentang keadaan yang ia secara sadar membuatnya semakin runyam

Ingin sekali kulumat bibirnya, yang tak henti mengeluh, mencaci, sedang ia tak yakin dirinya suci sebagai pengikut Muhammad

Ingin sekali, baik diam diam maupun terang-terangan kulumat bibirnya yang tengah lupa ia hidup tak bim salabim seberguna sekarang, di mana dulu ucap A pun tak becus.

Ingin sekali ingin, melumat bibirnya sambil sesekali kubisikkan bahwa toge kesukaannya pun tumbuh perlahan

Ingin sekali ingin, yang setelah itu kuyakin ia akan memintanya berkali-kali.


Nov 17, 2016

Yakinlah, sampai berdarah bibirnya, tetap kan kulumat, dan aku tak akan pernah minta maaf.

Komentar