Saya menerimanya dan
langsung malu ketika membaca nama pengirimnya, Nasywa Haura, sahabat yang juga
guru saya. Ia begitu rajin mengirimi saya
paket, padahal saya sebagai muridnya jarang sekali melakukan hal itu.
Duh, jadi pengen malu.
Saya buka perlahan, dan
ketika mengetahui isi paket tersebut, kalimat tasbih dan tahmid langsung saja
meluncur dari mulut. Sebuah buku dengan cover yang sangat manis dan judul yang
sangat romantis Pesan Cinta Untukmu, Perempuan.
Saya ciumi buku itu dengan penuh haru dan bangga pada sahabat yang saya paham betul waktunya padat dengan jadwal dakwah dan “menghidupkan” SWTD, komunitas yang telah berangggotakan ribuan orang bukan hanya dari Indonesia namun juga belahan dunia. Bangga karena di sela waktu tersebut, ia masih menyempatkan diri berkarya.
Secara sekilas Buku Pesan Cinta Untukmu Perempuan ini menghadirkan pandangan mendalam tentang berbagai peran yang dijalani perempuan dalam hidupnya. Mulai dari sebagai anak, istri, ibu, anggota masyarakat, hingga menjadi individu yang utuh sebagai dirinya sendiri.
Menjadi Perempuan, dalam buku itu Nasywa menjelaskan, bukanlah hal mudah. Makanya, sebagai pembuka Nasywa langsung menjabarkan ragam keistimewaan yang Allah berikan terhadap perempuan. Mulai dari doanya yang mustajab hingga surga yang terletak di bawah kakinya, serta keistimewaan lainnya yang dijabarkan Nasywa menggunakan bahasa yang ringan dan mudah dipahami.
Buku ini juga menyoroti tema yang seksi pada saat ini, yaitu tentang bagaimana sosok ayah yang memiliki peran sangat penting bagi tumbuh kembang anak terkhusus anak perempuan. Kekurangan bahkan ketiadaan peran ayah dalam proses kehidupan anak perempuan berdampak pada bukan hanya pada caranya bersosialisasi namun juga pada dampak psikologis dan cara pandangnya terhadap lawan jenis. Kehadiran ayah yang penuh kasih dan perhatian adalah salah satu pilar penting dalam perkembangan seorang anak dan ketiadannya (fatherless) adalah kehancuran.
Mendukung tema tersebut, Nasywa membuat saya beberapa kali menitikan air mata saat ia menceritakan hubungannya yang bisa dibilang SANGAT BAIK dan ROMANTIS dengan ayahnya. Bagaimana mereka sering menghabiskan waktu berdua, saling memiliki ikatan batin yang kuat, dan saya ikut deg-degan membaca part mereka berdua “bertualang” di jalan gelap dan sepi.
Sebagai referensi utama, Nasywa yang selalu mengajak seluruh anggota SWTD untuk mencintai Nabinya, tentu mengangkat kisah Kekasih kami semua, teladan kebanggan kami, habibana al-mustafa Rasulillah shollalahu alaihi wasallam, dalam mendidik dan menyayangi anak-anaknya. Secara rigid, dalam buku 319 halaman itu Nasywa menjelaskan bagaimana sikap Rasulullah yang lemah lembut dan penuh kasih sayang terhadap anak-anak dan istrinya menjadi contoh ideal bagi para ayah dalam mendidik anak-anak mereka.
Buku ini juga diisi dengan penjelasan perempuan dalam Islam, kesetaraan gender dalam Islam, dan ajakan kepada perempuan melakukan hal-hal yang bernilai ibadah, ilmu, dan manfaat. Ajakan untuk menghilangkan stigma buruk perempuan yang dianggap “tukang ghibah” serta menggantinya dengan menjadi perempuan “tukang ibadah”.
Buku cantik ini menyuguhkan refleksi inspiratif yang relevan bagi siapa saja, baik yang belum menikah, sedang mempersiapkan pernikahan, maupun yang telah menikah selama puluhan tahun. Bagi yang memiliki anak perempuan, bagi yang memiliki anak laki-laki, maupun yang belum memiliki anak.
Kekurangan buku ini, karena di dalamnya ada bagian khusus yang menjelaskan Perempuan dalam Islam, saya kira akan lebih sempurna jika dimasukan sedikit penjelasan tentang bagaimana nilai perempuan sebelum Islam datang. Perempuan yang bisa diwariskan, perempuan yang ketika haid harus dikucilkan, perempuan yang ketika lahirnya sudah tidak dibanggakan bahkan dikuburkan hidup-hidup, serta perempuan yang “dianggap” inferior dibanding laki-laki.
Namun, overall, dengan gaya bahasa yang sederhana namun penuh makna, Pesan Cinta Untukmu Perempuan layak dibaca oleh siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Karena pada akhirnya, buku ini bukan hanya tentang perempuan, tetapi tentang cinta dalam setiap relasi. Ini adalah buku yang mengajarkan pentingnya kasih sayang, kehadiran, dan pengertian dalam menjalani peran sebagai anak, pasangan, dan orang tua. Sejatinya, buku ini adalah buku cinta untuk semua.
Buku dengan cover cantik karya layouter andal Siti Aminah (Teh Astor) ini layak dijadikan hadiah atau kado untuk sahabat, anak, calon pasangan, bahkan untuk pasangan yang sudah bersama puluhan tahun.
Happy reading!
Desclaimer: Halaman
209-219 tidak sepenuhnya benar. But, thank you very much for loving me, Nasywa!
May Allah always bless and guide us to the right path. Proud of you and love you
to the moon and back.
Salam.
Azzah Zain Al Hasany
Komentar
Posting Komentar