SAYANG, INGIN SEKALI KULUMAT BIBIRMU

Sayang, ingin sekali kulumat bibirmu, hentikan sejenak keluhan itu, mari kubisikkan kata kata cinta, agar hilang lupamu bahwa Tuhan masih sayang kita.

Sayang, sudahlah, hangatnya air matamu masih membekas di bibirku. Hingga sekarang. Lupakah kau pernah menangisi mimpimu yang tak kunjung tiba, Kala kaki kau jadikan kepala dan kepala kau jadikan kaki. sampai perlahan mimpimu menunjukkan cerahnya.

Hm, sayang, mari kulumat sisa manis  bibirmu, agar luruh hasratmu mencaci, mencemooh, memprovokasi, membenci. Mari sayang, kan kurapalkan syair Hamzah Fansuri hingga kau terlelap. Mari, kan diam-diam kudendangkan kisah Syakwala yang tak henti berkarya dengan aneka keterbatasannya, hingga kau lupa keluhan itu dan mulai lagi bercinta dengan huruf-huruf.
Marilah sayang, sudahi keluhanmu atau kau tak kan lagi dapatkan ciuman itu.

Azzah Zain Al Hasany (as a Poet)

9 April 2015. 
Stop complaining anyone. 
Let's think and do what we can give for our best Indonesia



Komentar