sudahlah
tak perlu ikut membenarkan atau menyalahkan
kita bukan Raqib atau Atid yang detail catatan baik buruknya
kita juga bukan malaikat atau syetan yang jelas tupoksinya
kita pun kadang masih, dalam sunyi berbuat baik dan dalam telanjang mata mempertontonkan kebejatan
dan, sudahlah kita bukan Tuhan
tak perlu ikut membenarkan atau menyalahkan
kita bukan Raqib atau Atid yang detail catatan baik buruknya
kita juga bukan malaikat atau syetan yang jelas tupoksinya
kita pun kadang masih, dalam sunyi berbuat baik dan dalam telanjang mata mempertontonkan kebejatan
dan, sudahlah kita bukan Tuhan
sudahlah
kita masih manusia yang pengennya akur sama Raqib, tapi ternyata lebih akrab dengan Atid
kita pun masih satu selimut dengan malaikat dan syetan. Romantis.
baik buruk belum cerai dari diri
apalagi, kita tak pernah bisa menjadi Tuhan. tidak akan pernah.
kita masih manusia yang pengennya akur sama Raqib, tapi ternyata lebih akrab dengan Atid
kita pun masih satu selimut dengan malaikat dan syetan. Romantis.
baik buruk belum cerai dari diri
apalagi, kita tak pernah bisa menjadi Tuhan. tidak akan pernah.
sudahlah
bahkan kadang kita membenci setengah mati bau ketiak sendiri
dan cinta setengah mati dengan aroma kotoran sendiri
sudahlah
bahkan kadang kita membenci setengah mati bau ketiak sendiri
dan cinta setengah mati dengan aroma kotoran sendiri
sudahlah
@kota Hujan, 16 Feb 2015.
21.35
Rindu Hoegeng,
Rindu Hoegeng,
Komentar
Posting Komentar