"Gila! Bukan siapa-siapa bisa jadi Presiden ya
Bun!" Kata suami saat melihat hasil quick count pada 9 Juli lalu di
salah satu stasiun tv swasta.
“Keren ya Yanda! Anak bantaran kali loh, dulunya sering ga
makan, beberapa kali kena gusur, wong deso!.” Kataku sambil tersenyum disambut
senyum ayah dari anak-anakku itu.
Ya, Inilah kemenangan. Kemenangan rakyat, kemenangan mereka para orang baik yang menginginkan Indonesia dipimpin orang baik. Jalan terjal dan penuh duri terlewati sudah. Kini, siapapun bisa membuktikan jalan kotor hanya menghasilkan kotoran, dan Tuhan senantiasa ga tidur, mereka yang istiqomah di jalan kebaikan, selalu diberi-Nya petunjuk dan kemenangan dari apa yang diusahakanya. (Salut bersangatan kepada Anis Baswedan untuk semua doktrin-doktrin baik yang senantiasa dihembuskan kepada para relawan).
Selebihnya, inilah kemenangan bagi orang-orang yang merasa
“bukan siapa-siapa” untuk bebas bercita-cita. Setinggi apapun cita-cita itu,
asal dilandasi dengan kerja keras dan menempuh jalan yang baik, pasti akan
terkabul, pasti akan terwujud. Hari ini lah tonggak sejarah itu di Indonesia, di negeri yang makin saya cintai ada tukang
mebel bisa jadi presiden. Ini gila!.
Saya PD menyebutnya kemenangan, karena memang selama ini saya termasuk orang yang tanpa diminta apalagi dibayar mempublikasikan Jokowi dan mendukungnya sepenuh hati. Dan ketika hasil kerja saya yang secuil itu mendapatkan hasil yang di luar dugaan, saya bangga menyebutnya sebagai kemenangan.
Saya PD menyebutnya kemenangan, karena memang selama ini saya termasuk orang yang tanpa diminta apalagi dibayar mempublikasikan Jokowi dan mendukungnya sepenuh hati. Dan ketika hasil kerja saya yang secuil itu mendapatkan hasil yang di luar dugaan, saya bangga menyebutnya sebagai kemenangan.
"Bukan siapa-siapa". Ya memang benar, selama beberapa dekade ke belakang Presiden Indonesia diisi oleh mereka siapa yang kuat di keluarga partai, pejabat, militer, akademisi. Nah, Jokowi, siapa?
Subhanallah, dia orang biasa-biasa saja kawan, orang baik yang mau menginfakkan tenaga, fikiran, ruh dan nafasnya untuk Indoensia. Kita dukung dan doain yuk, moga Beliau selalu disayang Allah dan tetap sehat jasmani dan rohaninya sehingga bisa memberikan yang terbaik untuk Negeri kita tercinta.
Mungkin saya hanya satu dari sekian banyak orang yang tahun ini ikut-ikutan kampanye. Yang selalu ubah status dengan beragam gambar dirinya, padahal biasanya foto selfi atau nasehat yang saya comot dari sosmed yang saya pajang. Tidak banyak yang saya harapkan, Saya hanya ingin mengajak mereka mencintai sosok yang saya yakin bisa memberikan perubahan ke negeri kita tercinta. Tidak lebih. Lihat deh Jakarta sekarang, memang belum lama dipimpinnya, tetapi beberapa perubahan besar bisa dilihat, contoh kecil Waduk Pluit, Waduk Ria Rio, rusun Marunda, anggran DKI, dan sebagai orang betawi saya bangga banget dengan peraturan memakai kebaya betawi setiap hari Rabu yang dibuat Jokowi, dan contoh-contoh lainnya. Dan yang menurut saya keberanian Jokowi mengubah tanah abank itu sesuatu bingiiiiiiiiits. Siapapun tahu seberapa ganas dan galak penguasa tanah Abang, dan Jokowi bisa melumpuhkannya. Sekarang lihatlah perubahan pasar terbesar di Asia itu.
Bayangkan, jika Indonesia dipimpin oleh orang yang kretif dan berani seperti Jokowi. Saya dan banyak orang berharap padanya. Dan kini, sosok yang pernah tinggal di pinggir sungai itu resmi menjadi presiden terpilih. Subhanallah, semoga ini cara terbaik Allah tuk membuat Indonesia menjadi lebih baik. Yuk, kita doakan, dukung dan kawal terus.
Memang tidak banyak yang saya lakukan,
tidak seperti kebanyakan relawan lain yang rela jiwa raga demi meraih perubahan
itu. Yang rela ga tidur membuat beragam kreatifitas demi mendukung sosok itu-- rasa
bangga dan haru buat Ainun Najib yang sukses dengan ww.kawalpemilu.org-nya,
para penulis idaman seperti Dee Lestari, Gunawan Muhammad, A.S Laksana, script
writer Salman Aristo yang senantiasa
membagi ide-ide brilliannya di sosmed. Saya merinding mengetahui perjuangan-perjuangan
mereka yang wow sebegitunya,-- Peran saya hanya secuil, demi perubahan Indonesia
ke yang lebih baik. Wallahu ‘alam.
Komentar
Posting Komentar