Hm
Dia masih di sini
Masih ngangetin hati yg beku dengan iri
Ngingetin otak yg tumpul karena angka
Hm, Dia masih di sini
Kucium aroma merdu nyanyian deru transjakarta di Cawang. Melupakan toilet Pullman yang canggihnya ngalahin CTS. Bau ketiak Abank mengayun2 otak. Dia masih di sini, menemaniku tak bosan mempelajari hidup yg jarang2 hidup.
Jakarta masih sama, meski gubernur gonta ganti. Acuh, kotor, sombong, gila. Tapi, Dia masih di sini, tak lelah menyayangiku yg masih saja lebih fasyeh menghina daripada bertasbih. Dia masih di sini, meluruskan, membersihkan jalanku yg sering kali aku sengaja mengotorinya. Dia masih di sini. Menghiburku yg galau memilih hengkang dari Supreme Court atau berbincang dan akrab dengan sesama. Hm, Dia masih di sini.
Dia masih di sini, dan aku, bodohnya selalu ke sana.
28 Agustus 2013. In Mikrolet 19.
Pulang dari Pullman hotel, as panitia acara pelatihan kehumasan bareng C4J. Naik busway. Pindah kantor untuk 5 hari. Enak juga ternyata memilih tidak numpang dengan mobil "atasan". Ketemu banyak orang, meski saling cuek karena smua sibuk dengan gadget masing2. Ngasah otak dan hati lagi. Alhamdulillah, bisa melahirkan lagi puisi. Sesuatu yang slama ini aku sangat kangeni.
Hm. Aku sudah rindu sekali dengan bau ketiak Abank dan panggilan Bunda dari Nenk
Dia masih di sini
Masih ngangetin hati yg beku dengan iri
Ngingetin otak yg tumpul karena angka
Hm, Dia masih di sini
Kucium aroma merdu nyanyian deru transjakarta di Cawang. Melupakan toilet Pullman yang canggihnya ngalahin CTS. Bau ketiak Abank mengayun2 otak. Dia masih di sini, menemaniku tak bosan mempelajari hidup yg jarang2 hidup.
Jakarta masih sama, meski gubernur gonta ganti. Acuh, kotor, sombong, gila. Tapi, Dia masih di sini, tak lelah menyayangiku yg masih saja lebih fasyeh menghina daripada bertasbih. Dia masih di sini, meluruskan, membersihkan jalanku yg sering kali aku sengaja mengotorinya. Dia masih di sini. Menghiburku yg galau memilih hengkang dari Supreme Court atau berbincang dan akrab dengan sesama. Hm, Dia masih di sini.
Dia masih di sini, dan aku, bodohnya selalu ke sana.
28 Agustus 2013. In Mikrolet 19.
Pulang dari Pullman hotel, as panitia acara pelatihan kehumasan bareng C4J. Naik busway. Pindah kantor untuk 5 hari. Enak juga ternyata memilih tidak numpang dengan mobil "atasan". Ketemu banyak orang, meski saling cuek karena smua sibuk dengan gadget masing2. Ngasah otak dan hati lagi. Alhamdulillah, bisa melahirkan lagi puisi. Sesuatu yang slama ini aku sangat kangeni.
Hm. Aku sudah rindu sekali dengan bau ketiak Abank dan panggilan Bunda dari Nenk
Komentar
Posting Komentar