
Sahar Muhammad, Penulis lepas Kanada-MesirMinggu, 18 August 2013
Apa yang terfikirkan, ketika kita melewati gelandangan di jalan?
Sebagian kita sangat beruntung bisa menikmati makan siang setelah pulang dari sekolah, kasur yang empuk untuk tidur, dan orang tua yang memenuhi semua kebutuhan, tentu saja kita tidak pernah sekedar membayangkan bagaimana rasa dinginnya malam sepanjang tahun di dalam kardus atau malunya mengemis di pinggir jalan.
Di seluruh penjuru dunia gelandangan muda masih menjadi masalah yang sangat serius. Di Amerika Utara contohnya, gelandangan muda dicap nakal dan merusak, tetapi, tentu saja cara pandang seperti itu tidaklah adil.
Karena beberapa dari mereka berasal dari keluarga yang bermasalah atau korban kekerasan sehingga mereka memilih lari dari rumah. Sebagian lagi memilih melarikan diri dari rumah karena mereka tidak mendapatkan dukungan dari keluarga dan lingkungan. Mereka semua terpaksa untuk menjadikan jalananan sebagai “rumah”.
Para pakar menyebutnya sebagai “pemuda yang terbuang”. Sebagian mereka bergabung dalam genk, sebagian terlibat ke dalam perdagangan sex untuk membuktikan eksistensi atau hanya untuk memenuhi kebutuhan mereka di jalan.Banyak dari mereka menderita masalah psikologi social yang membutuhkan perhatian, tetapi karena gelandangan muda tidak memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan atau pelayanan lain yang bisa dinikmati oleh warga yang lain secara cuma-cuma, para gelandangan muda memilih tercebur dalam nikmatnya obat-obatan terlarang atau kekerasan.
Sesuai penelitian Aliansi Penyelamatan Tunawisma, di Amerika lebih banyak penampungan binatang di banding penampungan manusia. Sebelumnya, Amerika juga menghabiskan banyak biaya untuk perang di Irak dari pada untuk menolong pendudukanya yang tinggal di jalanan. Dan banyak Negara lain melakukan hal yang sama, sesuai dengan Data dari Aliansi, dengan dukungan yang sangat terbatas ini, jumlah gelandangan muda mencapai satu juta di Amerika, dan ribuan orang tidak mendapatkan system peradilan anak, fasilitias kesehatan mental dan rumah penampungan.
Di seluruh penjuru dunia, para turis menjauhi anak-anak jalanan, karena mereka akan mengambil dompet, memaksa untuk membeli buah dan bunga layu dan menarik baju untuk meminta uang. Kriteria mereka memang terlihat menyebalkan, tetapi kondisi mereka yang sebenarnya tidak kalah mengerikannya. Tinggal di daerah yang kumuh di dalam Negara yang besar, mereka hidup di lingkungan yang penuh dengan penyakit dan kekerasan.
Tanpa adanya pendidikan dan pelayanan kesehatan, kebanyakan para gelandangan muda bergabung ke dalam geng atau bergabung ke dalam perdagangan sex. Mereka memiliki tanggung jawab yang besar terhadap saudara mereka, kebanyakan mereka tinggal di jalanan atau di perempatan kumuh dan dipaksa masuk ke dalam perbuatan kriminal.
Bandingkan dengan Barat, jalan-jalan di Afrika lebih keras dan mayoritas dari mereka miskin, keadaan ini adalah yang paling parah.
Meskipun setiap Negara memiliki tantangannya masing-masing, gelandangan Afrika juga berurusan dengan masyarakat yang rusak pasca perang dan mengidap HIV. Gelandangan membuat sebagian populasi di Afrika dan telah diestimasi bahwa 130.000 anak jalanan tinggal di Naironi, Kenya, pada tahun 2007. Mereka harus mencari-cari makanan dan tempat tinggal untuk obat-obat terlarang dan kekerasan untuk bisa hidup.
Apa yang harus dilakukan muslim?
Penampungan gelandangan dan organisasi yang bekerja dengan para gelandangan yang selalu membutuhkan masyarakat untuk bergabung dengan usaha mereka untuk mendapatkan tempat tinggal dan pekerjaan terhadap mereka yang tidak beruntung untuk memiliki sesuatu.
Gelandangan muda memiliki hak untuk semua pelayanan umum milik Negara sebagaimana orang lain bisa menikmatinya.
Mari kita hargai siapapun yang tinggal di jalanan. Senyum adalah sedekah, dan jika semua itu bisa kita berikan, berikanlah, tetapi apakah semua itu sudah cukup?
these text are translation from Streets Are My Home from Onislam.net website and the picture taken from Google.com
(Azzah Zain al Hasany as translator)
Komentar
Posting Komentar