Niat
Hanya dengan banyak mencari dan menggalilah emas dan berlian didapat. Dan manusia dapat mencari semua kebenaran yang berhubungan dengan keberadaan dirinya apabila dia mau menggali dalam-dalam benak jiwanya.
James Allen.
Man ‘arrafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu. Begitulah alunan merdu yang sering dikumandangkan oleh para sufi. Tidak ada yang aneh ketika kata-kata itu dicerna mentah-mentah namun akan sangat kaya makna ketika dipikirkan lebih mendalam. Barang siapa yang mengetahui dirinya, akan mengetahui Tuhannya.
Banyak orang, termasuk saya sendiri, ketika mencari sejatinya diri saya akan kebentur tembok alias tidak ada hasil. Sering saya berpikir tentang evaluasi diri, nyatanya tidak ada hasil.
Kebetulan, saya adalah orang yang selalu melakukan evaluasi diri. Evaluasi ini saya lakukan tiap hari ketika menjelang tidur. Apakah yang aku lakukan dari pagi sampai malam ini menemukan sesuatu yang bisa aku ambil manfaatnya. Apakah yang aku lakukan dalam sehari ini ada hikmah yang bisa dipetik. Sebuah rutinitas yang melelahkan memang. Namun ketika semua ini saya nikmati, banyak sekali manfaat yang bisa dipetik. Dalam melangkah, tiap hari diriku selalu termonitor oleh niat yang selalu kutancapkan. Tiap hari diriku selalu termotovasi oleh cita-cita yang selalu ku gantungkan di memori otakku.
Sebelum berangkat kerja aku selalu memperbarui niat yang akui ucapkan setelah evaluasi diri di malam hari. Dengan niat itu, aku mendapat jalan yang selalu tidak terduga sesuatu yanag datangnya dari alam lain dariNya.
Dengan nada yang sangat begitu bertenaga, Nabi Muhammad saw. pernah berujar, innamal a’malu bin niat. Wa innama likulliimriin ma nawa. Segala perbuatan tergantung dari niat. Dan segala sesuatu tergantung apa yang diniatkannya.
Ujaran Nabi Muhammad ini, ketiuka kita renungkan dalam-dalam, ada begitu banyak manfaat yang bisa kita petik. Semoga!
James Allen.
Man ‘arrafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu. Begitulah alunan merdu yang sering dikumandangkan oleh para sufi. Tidak ada yang aneh ketika kata-kata itu dicerna mentah-mentah namun akan sangat kaya makna ketika dipikirkan lebih mendalam. Barang siapa yang mengetahui dirinya, akan mengetahui Tuhannya.
Banyak orang, termasuk saya sendiri, ketika mencari sejatinya diri saya akan kebentur tembok alias tidak ada hasil. Sering saya berpikir tentang evaluasi diri, nyatanya tidak ada hasil.
Kebetulan, saya adalah orang yang selalu melakukan evaluasi diri. Evaluasi ini saya lakukan tiap hari ketika menjelang tidur. Apakah yang aku lakukan dari pagi sampai malam ini menemukan sesuatu yang bisa aku ambil manfaatnya. Apakah yang aku lakukan dalam sehari ini ada hikmah yang bisa dipetik. Sebuah rutinitas yang melelahkan memang. Namun ketika semua ini saya nikmati, banyak sekali manfaat yang bisa dipetik. Dalam melangkah, tiap hari diriku selalu termonitor oleh niat yang selalu kutancapkan. Tiap hari diriku selalu termotovasi oleh cita-cita yang selalu ku gantungkan di memori otakku.
Sebelum berangkat kerja aku selalu memperbarui niat yang akui ucapkan setelah evaluasi diri di malam hari. Dengan niat itu, aku mendapat jalan yang selalu tidak terduga sesuatu yanag datangnya dari alam lain dariNya.
Dengan nada yang sangat begitu bertenaga, Nabi Muhammad saw. pernah berujar, innamal a’malu bin niat. Wa innama likulliimriin ma nawa. Segala perbuatan tergantung dari niat. Dan segala sesuatu tergantung apa yang diniatkannya.
Ujaran Nabi Muhammad ini, ketiuka kita renungkan dalam-dalam, ada begitu banyak manfaat yang bisa kita petik. Semoga!
Komentar
Posting Komentar