INDONESIAKU DI TV





Ku lihat di TV Indonesiaku yang semakin hambar
Para pemimpin yang semakin senang menyumbu masyarakat bikin onar
Serta pandemik yang sebentar-sebentar membuat mata nanar

 

Kulihat di TV Indonesiaku makin disayang
Oleh mereka yang tak takut kelebihan uang
Yang menguasai aneka lahan seberang
Juga pandemik yang diubahnya menjadi sumber senang


Dan kusaksikan di sebuah pojok seorang ibu tak hentikan zikir
Berkhalwat dengan Kekasih di atas sajadah yang anyir
Mengulang-ngulang harapan agar tak kikir
Meski cuma doa, dia yakin dengki dan pandemik akan tersisir

 

Duhai Akbar
Indonesiaku di sini, di hatiku yang mencintainya dengan benar
Meski kecewa dan air mata kerap mencipta rasa terbakar
Tapi yakinlah, setiap menyebut namanya, mataku masih berbinar

 

Azzah Zain Al Hasany, 1 November 2020

(Puisi ini ditayangkan di Majalah Mahkamah Agung Edisi 24 tahun 2020)

Komentar